Perayaan besar identik dengan menggunungnya sampah. Idul Adha pun tak ketinggalan. Mulai dari sampah plastik dari pembagian daging kurban hingga limbah hewan kurban yang mengotori sungai dan badan air lainnya adalah permasalahan sampah yang muncul saat Idul Adha. Idul Adha adalah hari yang suci, sudah sepantasnya dirayakan dengan 'suci' juga. Manusia hidup berdampingan dengan alam. Sudah selayaknya kita menjaganya. Tidak baik jika alam yang juga adalah ciptaan Tuhan malah rusak karena kegiatan keagamaan kita. Jadi yuk kita rayakan tanpa merusak lingkungan kita. Berikut 5 cara yang dapat dilakukan untuk merayakan Idul Adha minim sampah.
1. Menggunakan wadah yang dapat dipakai kembali (reusable) atau yang dapat dikomposkan (compostable) untuk membagi daging kurban
Coba bayangkan satu masjid membagi daging kurban kepada puluhan bahkan ratusan orang dengan kantong plastik. "Daging untuk semua, bonus kantong plastik gratis". What? Excuse me? We don't need free plastic bags. Bayangkan jika seluruh masjid di satu kota membagikan daging dengan kantong plastik. Akan sangat nyampah jadinya. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia mengeluarkan Peringatan Publik dengan nomor KH.00.02.1.55.2890 mengenai kantong plastik "kresek" pada tanggal 14 Juli 2009 yang isinya sebagai berikut :
Walaupun tidak dianjurkan memakai kantong plastik hitam untuk membungkus daging kurban, bukan berarti kita dapat menggunakan kantong plastik transparan. Mengutip dari Indonesia Diet Kantong Plastik, kantong plastik menimbul dampak-dampak buruk. Plastik terbuat dari minyak bumi, sumber daya alam yang tak terbarukan, artinya suatu saat dapat habis. Dari proses produksi, konsumsi, hingga pembuangannya menghasilkan emisi karbon yang tinggi sehingga menjadi kontributor perubahan iklim. Plastik juga mencemari lingkungan. Sejak pertama kali plastik ditemukan, seluruh produk plastik yang pernah diproduksi di bumi ini masih ada, entah menumpuk di suatu tempat, mengapung di laut, atau bahkan termakan oleh hewan-hewan. Plastik adalah material yang terurainya sangat lama, ratusan tahun. Itu lebih tua dari usia manusia. Kita harus mengurangi penggunaan plastik. Bahkan gubernur DKI Jakarta sudah mengeluarkan instruksi untuk tidak menggunakan kantong plastik untuk membagikan daging kurban. Lalu pakai apa? Ada banyak alternatif bungkus daging kurban, di antaranya :
- Reusable ziplock bag
- Wadah makanan/rantang (jika tempat makan kalian dari plastik, pastikan pakai yang berkode PP, yang aman untuk makanan dan tahan panas)
- Berbagai macam besek (bambu, daun kelapa, daun pandan
- Daun pisang atau daun jati
- Cassava bag
Aku menyarankan kalian yang mempunyai wadah makanan sendiri sebaiknya pakai saja wadah kalian untuk menaruh daging kurban yang kalian terima. Yang tidak punya wadah baru dibagikan menggunakan besek atau daun pisang. Ironis jika untuk mengurangi plastik malah banyak pohon yang dikorbankan sebagai alternatifnya. Hal ini juga harus diimbangi dengan penanaman pohon, dalam kasus ini misalnya pohon pisang atau pohon bambu karena permintaan besek meningkat. The most important thing in less waste living is using what you already have.
2. Menggunakan alas sholat yang dapat dipakai kembali (reusable)
Idul Adha adalah hari besar dan suci bagi umat Muslim. Sama seperti Idul Fitri, sampah yang sangat sering ditemukan saat Idul Adha adalah koran bekas yang digunakan sebagai alas sholat. Coba bayangkan jika setelah menunaikan sholat lingkungan masjid malah kotor karena koran-koran bekas ditinggalkan begitu saja. Membuat lingkungan tempat ibadah kotor karena beribadah? It doesn't make sense. Itu bukan tindakan yang memuliakan Tuhan, Jika di masjid tempat kalian sholat masih menggunakan koran, sebaiknya kumpulkan koran-koran tersebut di satu tempat. Ajak semuanya untuk ikut serta. Koran-koran itu dapat diberikan kepada pemulung supaya dapat dijual dan menjadi rezeki baginya. Kalau memang mau menggunakan koran supaya bisa diberi kepada pemulung ingat, korannya dirapikan dan dikumpulkan yaa.. Jangan main tinggal gitu aja setelah selesai sholat. Gak mau kan bikin lingkungan masjid jadi kotor.
Tidak hanya koran, benda-benda berikut juga dapat digunakan sebagai alas sholat kok :
- sajadah saja
- kain bekas
- tikar
- terpal atau spanduk bekas (daripada terbuang lebih baik spanduk bekas kampanye dipakai untuk alas sholat saja kan)
3. Membuang limbah hewan kurban secara bertanggung jawab
Darah kurban yang masuk ke badan air atau sengaja dibuang ke sungai dan saluran air lainnya dapat mencemari lingkungan. Selain merusak ekosistem sungai, bau tidak sedap juga muncul. Jangan membuang limbah kurban ke sungai. Limbah bisa jadi berkah kok. Limbah hewan kurban dapat dikomposkan. Komposnya dapat digunakan untuk merawat tanaman yang ada di sekitar masjid seperti yang dilakukan di Masjid Al Akbar, Surabaya.
4. Memanfaatkan kertas bekas untuk kupon pengambilan daging kurban
Daripada mencetak kupon-kupon baru coba lakukan lebih kreatif. Buat kupon dari kertas bekas seperti yang dilakukan oleh Panitia Hewan Qurban DKM Masjid Mardhotillah Kampung Neglasari RT 02/RW 04 Kelurahan Cibuluh Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor. Bisa pakai kertas bekas, karton bekas, atau kardus bekas. Lumayan untuk mengurangi sampah kertas. Kalau mencetak kupon, berarti menggunakan kertas baru, dan berarti ada pohon yang dikorbankan untuk kertas itu kan. Jadi kreatiflah dengan kertas-kertas bekas yang sudah ada.
5. Menghabiskan makanan
Jangan. Pernah. Menyisakan. Makanan. Ambillah makanan secukupnya. Nanti kalau kurang tinggal tambah lagi. Sayang kalau di awal udah ngambil banyak eh ternyata kekenyangan trus makanannya gak abis. Makanan harusnya masuk ke mulut bukan tempat sampah. Makanan yang tidak habis malah menjadi sampah dan meningkatkan emisi gas karbon sehingga menyebabkan efek rumah kaca dan perubahan iklim. Ketika kita membuang-buang makanan yang menangis bukan hanya orang-orang yang kelaparan tetapi juga bumi kita loh. Menghabiskan makanan juga merupakan cara paling mudah dalam hidup minim sampah. Menghabiskan makanan adalah cara kita menghargai Tuhan dan sesama. Dengan menghabiskan makanan kita mensyukuri alam yang sudah diciptakan Tuhan kepada kita, yang dapat memberi kita makanan sehingga kita punya energi untuk beraktivitas. Dengan menghabiskan makanan kita menghargai jerih payah semua orang yang menjadi bagian dari terciptanya makanan yang kita santap, mulai dari petani, nelayan, penjual di pasar, distributor, penjual hewan kurban, penyembelih hewan, panitia pembagian daging kurban, hingga kalian atau orang yang memasak makanan untuk kalian. Banyak sekali kan. Jadi habiskan makananmu yaa..
Yuk rayakan Idul Adha dengan lebih 'hijau'. Selain 5 hal di atas, menurut kalian apa lagi yang dapat dilakukan untuk mengurangi sampah saat Idul Adha?
REFERENCES
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. (2019, August 8). Peringatan Publik / Public Warning Tentang Kantong Plastik "Kresek" Nomor: KH.00.02.1.55.2890. Retrieved from Badan Pengawas Obat dan Makanan: https://www.pom.go.id/new/admin/dat/20150820/KH.00_.02_.1_.55_.2890_.pdf
Indonesia Diet Kantong Plastik. (2019, August 8). Bahaya Kantong Plastik. Retrieved from Diet Kantong Plastik: http://dietkantongplastik.info/bahaya-kantong-plastik/
Muhiddin, S. (2019, August 8). Jeroan dan Darah Hewan Kurban Disulap Jadi Kompos. Retrieved from Pressreader: https://www.pressreader.com/indonesia/jawa-pos/20161003/282402693879784
Rizqa, H. (2019, August 8). Agar Sampah tak Berserakan Sesudah Shalat Idul Fitri. Retrieved from Republika: https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/19/05/30/psazzw458-agar-sampah-tak-berserakan-sesudah-shalat-idul-fitri
Sasetyaningtyas, D. (2019, August 8). 3 Cara Merayakan Idul Adha Tanpa Sampah. Retrieved from Sustaination: https://www.sustaination.id/blog/2018/08/ZWiduladha
Yopi. (2019, August 8). Membagikan Daging Kurban Dengan Cara Ramah Lingkungan. Retrieved from Poskotanews: http://poskotanews.com/2013/10/16/membagikan-daging-kurban-dengan-cara-ramah-lingkungan/
Comments